8 Kesalahan Fatal Pengelolaan Keuangan Keluarga, Nomor 7 Jor-joran Pengeluaran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebelum menikah, semua perencanaan keuangan pasti dilakukan sendiri. Namun ketika sudah menikah dan berkeluarga, semua perencanaan keuangan harus dilakukan bersama-sama.
Hanya saja dalam perjalanan sebuah rumah tangga acapkali muncul riak-riak kecil masalah finansial yang kalau tidak diselesaikan secara baik-baik bisa mengganggu keharmonisan suami dan istri. Yuk kita cari tahu 4 kesalahan dalam pengelolaan keuangan di keluarga.
1. Wajib Komunikasi
Foto/dragonimages
Memisahkan ataupun menggabungkan penghasilan, keduanya sah-sah saja. Hal yang terpenting adalah untuk membicarakannya dengan pasangan.
Setelah menikah, banyak tujuan keuangan yang mau tidak mau harus dibicarakan berdua. Misalnya siapa yang membiayai pendidikan anak? Siapa yang akan mengumpulkan dana pensiun? Dan masih banyak lagi. Komunikasi terbuka tentang keuangan adalah kunci utama dalam hal ini.
2. Menghabiskan Dana untuk Satu Tujuan
Foto/ist
Salah satu kesalahan yang sering terjadi dalam pengelolaan keuangan keluarga adalah menghabiskan sebagian besar atau seluruh dana untuk satu tujuan saja.
Misalnya, seluruh tabungan dihabiskan untuk menikah atau melahirkan, atau digunakan untuk membeli mobil sementara tujuan lain belum mulai untuk direncanakan.
3. Berutang untuk Dana yang Bisa Direncanakan
Ketika mempersiapkan biaya melahirkan, kita punya waktu 9 bulan sebelum melahirkan untuk merencanakannya. Ketika mempersiapkan sekolah untuk anak, kita punya rentang waktu yang sangat panjang untuk menabung atau berinvestasi.
Hanya saja dalam perjalanan sebuah rumah tangga acapkali muncul riak-riak kecil masalah finansial yang kalau tidak diselesaikan secara baik-baik bisa mengganggu keharmonisan suami dan istri. Yuk kita cari tahu 4 kesalahan dalam pengelolaan keuangan di keluarga.
1. Wajib Komunikasi
Foto/dragonimages
Memisahkan ataupun menggabungkan penghasilan, keduanya sah-sah saja. Hal yang terpenting adalah untuk membicarakannya dengan pasangan.
Setelah menikah, banyak tujuan keuangan yang mau tidak mau harus dibicarakan berdua. Misalnya siapa yang membiayai pendidikan anak? Siapa yang akan mengumpulkan dana pensiun? Dan masih banyak lagi. Komunikasi terbuka tentang keuangan adalah kunci utama dalam hal ini.
2. Menghabiskan Dana untuk Satu Tujuan
Foto/ist
Salah satu kesalahan yang sering terjadi dalam pengelolaan keuangan keluarga adalah menghabiskan sebagian besar atau seluruh dana untuk satu tujuan saja.
Misalnya, seluruh tabungan dihabiskan untuk menikah atau melahirkan, atau digunakan untuk membeli mobil sementara tujuan lain belum mulai untuk direncanakan.
3. Berutang untuk Dana yang Bisa Direncanakan
Ketika mempersiapkan biaya melahirkan, kita punya waktu 9 bulan sebelum melahirkan untuk merencanakannya. Ketika mempersiapkan sekolah untuk anak, kita punya rentang waktu yang sangat panjang untuk menabung atau berinvestasi.